Selasa, 29 Oktober 2013

tugas merangkum sistem informasi akuntansi


TUGAS SOFTSKILL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
NAMA : MUHAMAD GALANG ANANTO
NPM : 34111664
KELAS : 3DB12
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013



SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Bab 1.
Mengenal Sistem Informasi

Proses bisnis (business process) adalah urutan aktivasi yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Para akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam bentuk siklus transaksi, Siklus transaksi(transaction cycles) mengelompokan kejadian-kejadian terkait yang  pada umumnya terjadi dalam urutan tertentu. Kejadian(event) adalah aktivitas yang terjadi pada waktu tertentu.
Terdapat 3 siklus transaksi utama yaitu :
·           Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle)
·           Siklus Konversi (conversion cycle)
·           Siklus Pendapatan (revenue cycle)
Sim merupakan seperangkat subsistem, dan semua subsistem ini bersifat penting dan informasi yang berbeda di perlukan untuk menjalankan fungsi-fungsinya.Sistem Informasi Akutansi itu merupakan suatu subsistemdari SIM untuk menyediakan informasi seperti informasi akutansi dan keuangan, dan juga informasi yang di peroleh dari pengolahan atas transaksi akutansi. Banyak perusahaan yang berusaha untuk mengkonversi sistem informasi mereka yang tadinya terpencar menjadi sistem perencanaan sumber daya perusaan (enterprise resource planning—ERP system), ERP merupakan suatu system managemen bisnis yang menggambarkan semua aspek proses bisnis perusahaan. Banyak perusahaan yang menggunakan Sistem Informasi Akutansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi.Para manager memerlukan setidaknya satu sitem informasi akutansi untuk menangani aktifitas rutin sepanjang siklus operasi perusahaan tersebut. Pada semua tingkat organisasi Informasi juga di perlukan untuk mendukung pengambilan keputusan, aktifitas perencanaan dan pengendalian. Salah satunya adalah pengendalian internal, pengendalian internal mencakup prosedure-procedure dan sistem informasi yang di gunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan. Contoh aplikasi akutansi yang menyediakan informasi yang di perlukan perusahaan antara lain pengolah kata(word processing), dan lembar kerja elektronik(electronic spreadsheet).
Yang mengidentifikasi 4 peran di mana akuntan menggunakn teknologi informasi adalah:
(1).Akuntan Sebagai Pengguna
(2).Akuntan Sebagai Manager
(3).Akuntan Sebagai Konsultan
(4).Akuntan Sebagai Evalator
Pada point ke 4 atau pada pengguna sebagai evalator, akuntan menyediakan jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada sistem informasi akutansi yang meliputi Auditor Internal, Auditor Eksternal, dan Peran evaluatif lainnya.
Peran pengguna, manager, konsultan, pendesain, evaluator dan penyedia jasa telah ada di profesi akuntan dalam jangka waktu yang sangan amat lama.
Perbaikan di dalam system informasi akutansi dan teknologi telah mempengaruhi sifat dari peran-peran ini. Dan para akuntan harus selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi jika mereka ingin menambah peran di divisi yang di kerjakan. Dan akuntan juga perlu menungkatkan keterampilan dan memperbaharui pengetahuan tentang teknologi informasi secara up to date.


Bab 2
        PROSES BISNIS DAN DATA SIA
Sistem akuntansi bersifat kompleks, dan banyak keahlian diperlukan untuk mengevaluasi SIA. Akuntan perlu untuk meninjau ulang dokumentasi, melakukan wawancara, dan mengamati transaksi-transaksi untuk memahami sistem akuntansi klien.
·        PROSES KEJADIAN BISNIS
Proses bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama:
1.      Siklus pemerolehan mengacu pada proses pembelian barang dan jasa
2.      Siklus konversi mengacu pada proses mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa
3.      Siklus pendapatan mengacu pada menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan

·        PENGIDENTIFIKASIAN KEJADIAN DALAM PROSES BISNIS
Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi beroperasi.
·        PEDOMAN AN MENGAKUI KEJADIAN
Pedoman 1: Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas.
Pedoman 2: Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal
Pedoman 3: Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen internal lainnya.
Pedoman 4: Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi seseorang di luar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan
Pedoman 5: Gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat uumum dari kejadian itu.

·        PENGORGANISASIAN DATA DALAM SIA
SIA merekam data tentang berbagai kejadin yang dibahas di bagian sebelumnya, termasuk termasuk perjanjian dengan para pelanggan barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan, jumlah terutang dari para pelanggan, dan pembayaran oleh para pelanggan.
·         SISTEM MANUAL UNTUK SIKLUS PENDAPATAN DAN BUKU BESAR
Kejadian yang mempengaruhi buku besar terdiri dari menerima dan mencatat Pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Pesanan penjualan, slip pemesanan, dan faktur adalah contoh-contoh dokumen sumber. Buku besar piutang usaha diorganisasi berdasarkan pelanggan. Semua penjualan dan penagihan kas untuk pelanggan tertentu dipindahkan ke suatu halaman yang dipelihara untuk pelanggan itu untuk menelusuri berapa saldo yang sudah jatuh tempo.
·        ARSIP DALAM SIA YANG TERKOMPUTERISASI
Bagian sebelumnya menekankan pada pencatatan kejadian secara manual. Arus dasar informasi yang dijelaskan sebelumnya dapat juga dilihat pada SIA yang terkomputerisasi. Entitas dapat berupa pelanggan, karyawan, persediaan, pesanan, faktur atau hal lain yang perlu di perhatikan dalam sistem informasi.
·        JENIS-JENIS FILE DAN DATA
Dua jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang akuntan, baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu mengetahui informasi apa yang disimpan dan bagaimana pengorganisasiannya. Dalam mempelajari SIA, seseorang perlu memperhatikan file induk dan file transaksi yang mendukung proses bisnis tertentu

1.      File Induk
File induk mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
ü  File induk menyimpan data yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang dan jasa. Contohnya mencakup
-          File persediaan
-          File pelanggan
-          File karyawan
ü  File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual.
ü  Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan.
SIA biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas: barang dan jasa agen-agen eksternal, dan agen-agen internal. Untuk setiap jenis master record, akan dibedakan antara data acuan dan data ringkasan.
1.      Barang/jasa barang dan jasa diperoleh, dibuat atau dijual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan pendapatan organisasi.
2.      Agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan
3.      Agen internal adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian didalam suatu proses bisnis.
-          Data acuan dalam file induk menguraikan agen-agen internal ini (mislanya, nama tenaga penjual, dan tanggal masuk pegawai tersebut).
-          Meskipun mingkun kurang umum untuk entitas jenis ini, field ringkasan bisa bermanfaat dalam file agen intrenal

·        FILE TRANSAKSI
Jenis file data kedua yang juga penting adalah file transaksi. File transaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
ü  File transaksi menyimpan data tentang kejadian
ü  File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal transaksi
ü  File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga
ü  Ingat bahwa kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu di dalam siklus pendapatan dan pemerolehan

·        HUBUNGAN ANTARA FILE TRANSAKSI DAN FILE INDUK
Empat file bekerja sama untuk mencatat informasi tentang suatu pesanan sebagai berikut:
1.      File pesanan memberikan tanggal suatu pesanan
2.      Untuk mempelajari bagaimana pelanggan membuat pesanan
3.      Untuk membantu barang apa yang dipesan
4.      Untuk memperoleh nama penulis, judul, dan harga buku yang dipesan

·        MANFAAT PEMISAHAN INFORMASI KE DALAM RECORD INDUK DAN TRANSAKSI




Meskipun pengorganisasian data itu terlihat kompleks, pada kenyataannya, efisien ketika ada banyak pesanan yang harus dicatat. Ketika mencatat perincian pesanan dalam file perincian pesanan, pesanan, petugas pencatat pesanan hanya perlu memasukkan isbn dan kuantitas yang diinginkan.

PENCATATAN
Pencatatan mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan/atau penyimpanan data kejadian dalam file transaksi. Sering kali, suatu dokumen dibuat pada permulaan ataupun akhir dari suatu sesi pencatatan. Dalam sistem tradisional data kejadian pertama dicatat di dokumen sumber.

·        PEMBARUAN
Istilah pembaruan mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian. Ketika persediaan dipesan, juga perlu untuk memperbarui jumlah total dari suatu pos persediaan yang disiapkan untuk pertukaran penjualan di masa depan.

·        PEMELIHARAAN  FILE
Aktivitas pemeliharaan file menangkap dan mengorganisasi data acuan tentang file induk. Aktivitas ini mencakup menambahkan records induk, mengubah data acuan di dalam records induk, dan menghapus records induk.


Bab 3.
 MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI

Diagram Aktivitas UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis. Salah satu teknik tersebut yaitu unified modeling language (UML), suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi

Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
·         Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian.
·         Detailed diagram sama dengan peta dari sebuah kota.
UML bersifat fleksibel dan memungkinkan diagram aktivitas untuk dibuat pada tingkat detail yang berbeda. UML adalah satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model SIA. Dua teknik yang umum adalah data flow diagram (DFD) dan bagan arus sistem.
Membuat Detailed Activity Diagram
Simbol yang digunakan dalam detailed activity diagram dan overview activity diagram adalah sama. Perbedaan utama adalah bahwa segi empat panjang pada detailed activity diagram menunjukan aktivitas, bukan kejadian.




Bab 4
MENGIDENTIFIKASI RESIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

Pada kali ini membahas tentang sasaran pengendalian internal penting dari suatu organisasi dan resiko tidak tercapainya sasaran.
Penendalian Internal Dan Peran Akuntan
Penendalian internal(internal control) adalah suatu pross, yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut:
-          Efektivitas dan efisiensi operasi
-          Keandalan pelaporan keuangan
-          Ketaan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Berikut merupakan pengendalian internal yang penting bagi akuntan yang berperan sebagai manager, pengguna, perancang, dan evaluator sistem akuntansi:
-          Tanggung jawab manager atas pengendalian internal telah dibuat secara eksplisi di UU sarbanes-oxley tahun 2002 dan standar no.2 Public Company Accounting Oversigh Board(PCAOB) yang mengharuskan manajemen untik membuat sebuah pertanyaan yang menjelaskan dan menilai sistem pengendalian internal perusahaan.
-          Pengguna juga harus memahami pengendalian internal perusahaan sehingga dapat diterapkan dengan tepat.
-          Akuntan juga memiliki peran pentig sebagai perancang prosedur pengendalian internal yang mendorong ketaatan trhadap peraturan dan sasaran perusahaan.
-          Dalam perannya sebagai evaluator, auditor internal dan auditor eksternal harus memahami sistem pengendalian internal. Auditor internal memainkan peran penting dalam mengembangkan laporan manajemen yang menilai pengendalianinternalsehingga dapat menyusun atestasi atas pernyataan manajemen mengenai pengendalian internal. Sedangkan auditor eksternal perlu memahami pengendalian internal sehingga mereka dapat melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.

Kerangka Kerja Dalam Mempelajari Pengendalian Internal
1.      Komponen pengendalian internal
Mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan:
ü  Lingkungan pengendalian
ü  Penentuan resiko
ü  Aktivitas pengendalian
ü  Informasi dan komunikasi
ü  Pengawasan
2.      Sasaran pengendalian internal
Sasaran pengendalian internal mencakup:
ü  Efektivitas dan efisiensi operasi
ü  Keandalan pelaporan keuangan
ü  Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
ü  Pengaman aset
Sasaran Pelaksanaan. Yang mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Juga mencakup aktivitas dimana perusahaan mengeluarkan persediaan dan / dan atau menggunakan sumber daya lainnya untuk menyediakan jasa dan menangani kas yang dihasilkan. Jadi dua sasaran pelaksanaan untuk siklus pendapatan adalah memastikan pengiriman barang dan jasa yang tepat, dan memastikan penerimaan dan penanganan kas yang tepat.
Sasaran sistem informasi, yang memfokuskan pada pencatatan, pembaharuan, dan pelaporan informasi akuntansi. Sasaran informasi juga penting untuk memastikan pelaksanaan transaksi yang efektif.
Sasaran perlindungan aset, untuk menempatkan sasaran pengamanan aset karena pencurian atau kehilangan aset merupakan resiko yang diharapkan akuntan untuk dikendalikan dan karena informasi akuntansi berperan penting dalam mengamankan aset.
Sasaran kinerja, yang memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Sasaran pelaksanaan menekankan pelaksanaan yang tepat atas operasi penting dalam siklus pendapatan dan pemerolehan.

Penentuan Resiko Pelaksanaan
1.      Penentuan resiko pelaksanaan : siklus pendapatan
Penentuan resiko pelaksanaan(execution risk) mencakup resiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi.
ü  Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.
ü  Identifikasikan barang atau jasa yang diberikan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko.
ü  Nyatakan kembali setiap resiko umim untik menjelaskkan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untik proses tertentu yang dipelajari. Keluarkan setiap resiko yang tidak relevan atau jelas-jelas tidak material.
ü  Beri penilaian terhadap signifikansi resiko-resiko yang tersesa.
ü  Untuk resiko yang signifikan, identifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiko.kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini secara sistematis.
2.      Penentuan resiko pelaksanaan : siklus pemerolehan
Resiko-resiko umum yang berhubungan dengan siklus pemerolehan dan langka-langka untuk menilai resiko untik proses pemerolehan tertentu sama dengan langkah-langkah penentuan resiko pelaksanaan dalam siklus pendapatan.

Pencatatatn resiko
Pencatatan resiko(recording risk) menyatakan resiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Memperbaharui resiko
Pembaruan resiko(update risk) adalah resiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat. Memperbaharui kesalahan bisa jadi sangat mahal. Kesalahan dalam memperbaharui juga dapat mengurangi resiko efektivitas pengendalian atas saldo aset dan kewajiban di buku besar.
Pedoman untuk mengidentifikasikan resiko-resiko pencatata:
1.      Dapatkan pemahaman mengenai proses yang dipelajari.
2.      Tinjaulah kejadian tersebut, dan identifikasilah kejadian-kejadian di mana data dicatat di dokumen sumber atau pada file transaksi.
3.      Untuk setiap kejadian di mana data dicatat di dokumen sumber atau record transaksi, perhatikan resiko pencatatan yang bersifat umum sebelumnya. Nyatakan kembali setiap resiko umum untuk mendeskripsikan resiko pencatatan dengan lebih tepat untuk kejadian tertentu yang sedang diperhatikan. Keluarkan setiap resiko pencatatan yang tidak relevan atau tidak material.

Mengidentifikasi resiko pembaharuan:
1.      Identifikasilah resiko-resiko pencatatan.
2.      Identifikasilah kejadian-kejadian yang mencakup aktivitas pembaruan.
3.      Untuk setiap kejadian dimana file induk diperbaharui, perhatikan resiko-resiko pembaruan umum sebelumnya.

Pencatatan Dan Pembaharuan Di Sistem Buku Besar
Pencatatan dan pembaharuan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi siklus transaksi pemerolehan dan pendapatan. Pada pencatatan dan pembaruan informasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sesuatu yang dicapai melalui sistem buku besar.

Resiko Dalam Mencatat Dan Memperbaharui Informasi Pada Sistem Buku Besar
Salah satu resiko adalah bahwa akun buku besar salah dicatat dan bahwa jumlah debit ayau kredit bisa saja salah. Juga terdapat resiko bahwa record induk buku besar mungkin tidak diperbaharui sama sekali, terlambat diperbaharui, atau diperbaharui dua kali. Selain itu, record induk buku besar yang salah dapat talah diperbaharui, dan proses memperbaharui mengandung kesalahan yang mengakibatkan kesalahan memperbaharui saldo.
Di banyak kasus, saldo buku besar tidak diperbaharui saat terjadinya transaksi. Sebaliknya, pembaharuan dilakukan setelah suatu batch transaksi siakumulasikan. Ketika proses batch digunakan, saldo akun buku besar untuk sementara menjadi usang. Karyawan perlu mengetahui kapan dilakukan pembaharuan terhadap saldo buku besar sehingga mereka tidak mengandalkan informasi yang belum diperbaharui.

Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kbijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian arus kerja
Pengendalian arus kerja digunakan untuk mengendalikan suatu proses yang berpindah dari satu kejadian ke kejadian berikutnya. Pengendalian arus kerja memanfaatkan hubungan antarkejadian dan memfokuskan pada tanggungjawab atas kejadian, urutan kejadian, dan arus informasi antarkejadian dalam proses bisnis.
1.      Pemisahan tugas
Pemisahan tugas antara agen internal merupakan konsep ini dalam mendesain aktivitas pengendalian internal.organisasi juga dapat mengupayakan pemisahan : otorisasi kejadian, pelaksanaan kejadian, pencatatan data kejadian, dan pengamanan sumber daya yang berhubungan dengan kejadian.
2.      Penggunaan informasi mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
Informasi dari dokumen digunakan untuk mengotorisasi kejadian. Dan informasi dari file komputer juga sangat umum untuk digunakan sebagai penggunaan data mengenai kejadian terdahulu yang dicatat difile komputer untuk mngotorisasi kejadian baru.
3.      Urutan kejadian yang dilakukan
Organisasi memiliki kebijakan yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu. Misalnya seorang dokter mungkin mengharuskan pengumpulan informasi asuransi sebelum sebelum memeriksa pasien. Sebuah perusahaan dapat mengharuskan suatu urutan kejadian tanpa memiliki informasi tercatat sebelumnya yang diandalkan, dan tugas dapat dipisahkan tanpa mengharuskan adanya urutan.
4.      Menindaklanjuti kejadian
Berukut ini beberapa kejadian yang mungkin memerlukan tindak lanjut:
ü  Pesanan pelanggan yang belum dipenuhi
ü  Faktur penjualan yang sudah jatuh tempo
ü  Permintaan yang menunggu untuk disetujui
ü  Jasa yang disediaka tetapi belum selesai
Kejadianyangmemrlukan tindak lanjut diidentifikasikan melalui laporan yang menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Laporan seperti ini terkadang dikenal sebagai laporan terbuka atau laporan umur.
5.      Dokumen bernomor urut
Memberi nomor urut pada dokumen memberi peluang untuk mengendalikan kejadian. Dokumen bernomor urut dibuat selama satu kejadian dipertanggungjawabkan dikejadian berikutnya. Memeriksa urutan dokumen bernomor dapat membantu memastikan bahwa seluruh kejadian dilaksanakan dan dicatat dengan tepat.
6.      Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses
Agen internal ditunjuk sebagai enanggung jawab sebagaian besar kejadian. Kebijakan dan prosedur pengendalian internal berjalan dengan lebih baik jika masing-masing individu memahami tugas mereka dan bertanggung jawab atas tindakannya. Penanggungjawaban dapat juga diterapkan pada pengamanan aset. Banyak organisasi mengidentifikasi aset seperti itu dengan nomer seri. Sebuah record digunakan untuk setiap aset, dan record tersebut mencakup nama orang yang memiliki penjagaan aset-aset tersebut.
7.      Pembatasan akses ke aset dan informasi
Cara penting untuk memproteksi aset, seperti kas, persediaan, peralatan, dan data, adalah membatasi akses hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk membatasi akses kepadanya, aset fisik disimpan di lokasi yang aman. Misalnya, gudang hanya terbuka untuk karyawan yang mengambil, mengirim, dan menerima barang. Akses ke data dapat dibatasi dengan menggunakan kata sandi dan sarana lain.
8.      Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisit aset
Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang sebenarnya. Rekonsiliasi berbeda dengan penggunaan dokumen untuk mengendalikan kejadian dalam dua cara penting yaitu:
-          Rekonsiliasi lebih umum daripada pemeriksaan sederhana atau perbandingan dokumen yang menunjukan kejadian-kejadian individu.
-          Rekonsiliasi terjadi setelah kejadian dilaksanakan dan dicatat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dokumen digunakan unuk memulai kejadian.

Penelaah Kinerja
Penelaah kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi, atau dataperiode lalu. Penelaah kinerja meliputi analisis data, identifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaikan. Aktivitas ini dirancang untuk mengurangi resiko pelaksanaan pencatatan yang tidak tepat. Selain mengendalikan pelaksanaan rutin dan pencatatan kejadian, organisasi harus melakukan penelaah kinerja untuk memastikan bahwa kejaian-kejadian mendukung tujuan umum jangka panjang. Biasanya penelaah kinerja meliputi perbandingan hasil-hasil aktual dengan rencana, standar, dan kinerja masa lalu. Penelaah kinerja sering kali mengakibatkan pengambilan tindakan perbaikan baerdasarkan perbandingan.
Untuk mengendalikan proses bisnis, hasil-hasil aktual harus dibandingkan dengan standar atau pengalaman masa lalu. Hasil aktual diperoleh dengan mencatat transaksi saat terjadinya. Laporan harus dirancang sedemikian rupa sehingga hasil-hasil aktual dapat dianalisis sengan penuh arti. Sebagai contoh : manajer pemasaran menelaah penjualan berbagai acam produk untuk menentukan produk mana yang dihentikan.
Record induk dan penelaah kinerja
Penelaah kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara, yaiutu:
1.      Angka-angka standar dan anggaran (data acuan) biasanya dicatat selama aktivitas pemeliharaan filedi record induk.
2.      Data rigkasan yang disimpan di record induk sering kali digunakan untuk menerapkan tidakan perbaikan.


wawancara pelaku UKM


Nama : Muhamad Galang Ananto
Kelas : 3DB12
Npm : 34111664

Hasil wawancara dengan karyawan took “D’Sastro Store”

Galang: Apa saja yang anda jual disini?
Ediy: Kita menjual berbagai perlengkapan/aksesoris fasion disini. Ya, misalnya baju, sepatu, sandal, topi celana, jaket dan lain-lain.

Galang: Bagaimana sistem penjualan ditoko ini?
Ediy  : Kita buka 1 toko. Cara pemasaran produk kita melalui media sosial, brosur, dan dari mulut ke mulut, misalnya facebook. Karena facebook itu salah satu media sosial yang sangat membantu dalam pemasaran produk kami. Brosur, dengan brosur kita dapat memberi tau pelanggan dengan menyebarkan brosur di pusat-pusat keramaian. Dari mulut ke mulut, maksutnya adalah dengan cara mempromosikaan toko kami dengan teman dan teman kami menyampaikan keteman lainnya dan begitu seterusnya.

Galang : Ada cara lain untuk mengenalkan took anda ke orang lain?
Ediy : Ada, dengan cara menjadi sponsor beberapa acara musik.

Galang : Siapa saja pelanggan ditoko ini?
Ediy: Umum. Pelanggan kita hampir disemua kalangan. Baik anak-anak, dewasa dan orang tua. Prioritas itu orang dewasa terutama laki-laki. Karena kebanyakan penyuka fasion itu laki-laki dan barang yang kita jual barang laki-laki.

Galang : Bagaimana cara perosedur penjualan disini?
Ediy : Disini barang diambil dari distributor. Barang yang diambil kita jadikan dispaly ditoko. Tetapi sebagian stock lainnya kita simpan.

Galang : Berapa pendapatan dari toko ini dalam sebulannya ?
Ediy : Berpariatif mas, biasanya 9-10 juta perbulan.

Galang : Ada berapa pekerja di toko ini?
Ediy : Ada 3, ditambah dengan bos jadi 4.

Galang : siapa saja dan apa saja tugas mereka?
Ediy : saya sendiri Ediy sebagai pengawas di toko ini, ada Yosi sebagai kasir, Irsyaad sebagai suplayer dan orang yang belanja kebutuhan disini. Dan pak bos Hartoyo selaku pemilik toko ini.

Galang : Bagai mana cara mengatur perekonomiaan di toko ini?
Ediy : Saya yang mengawasi pendapatan di toko ini, setiap harinya Yosi akan memberi rincian pendapatan di toko ini, Irsyaad akan melaporkan kebutuh apa saja yang kita perlukan, misalnya untuk kebutuhan toko seperti: pewangin atau pengharum ruangan, cairan pel, pelastik pembungkus belanjan konsumen dll.

Galang : Untuk gaji perbulan yang mas dapatkan, berapa besarnya?
Ediy : Untuk masalah gaji maaf saya tidak bisa memberi taukannya.

Galang : Makasih untuk wawancara ini, maaf mengganggu harinya.
Ediy : Sama-sama semoga bermanfaat.

Menurut saya ukm ini menggunakan siklus pendapatan karena ukm atau bisnis ini menyediakan barang untuk para pelanggan.