Jumat, 20 April 2012

Tulisan 5 ( Karburator )


TUGAS TULISAN 5
KARBURATOR
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stock. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.

Sejarah dan Pengembangan
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar. ĿĿ
Desain
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara, barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.
Arah aliran udara
  1. Aliran turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar melalui bagian bawah karburator.
  2. Aliran datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
  3. Aliran naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu keluar melalui bagian atas.
Barel adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.
  1. Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil.
  2. Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar.
Venturi
  1. Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
  2. Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.
Operasional
Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:
  • Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
  • Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga.
  • Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:
  • Start mesin dalam keadaan dingin
  • Start dalam keadaan panas
  • Langsam atau berjalan pada putaran rendah
  • Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
  • Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
  • Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan

Tulisa 4 ( Platuk Klep )


TUGAS TULISAN 4
Pelatuk Klep
Sudah banyak teknologi dibikin pabrikan motor untuk efisiensi gesekan. Salah satunya, rocker-arm atawa lebih familiar disebut pelatuk klep. Tiga model penggerak untuk menaik-turunkan batang klep ditawarkan. Model konvensional, roll rocker-arm dan sim.
 “Banyak kelebihan diaplikasi pada setiap modelnya,” bilang Endro Sutarno, Training Instruktur, PT Astra Honda Motor (AHM). Nah, untuk yang disebut pertama, part ini umum diaplikasi di motor massal.
Lalu, pengembangan mulai berlanjut ke arah pelatuk model roll rocker-arm atau disebut sistem roller. Contoh diaplikasi di Honda Karisma. Lalu, adalagi tipe sim klep. Model ini diaplikasi di Honda CBR150 atau Suzuki Satria F-150 atau Kawasaki Ninja 250.
Seperti disebut di atas, pastinya ada kelebihan yang dibawa setiap teknologi terbaru atau setiap inovasi. Penasaran dengan keunggulannya? Mari!
Untung-Rugi Model
Pastinya model terbaru punya kelebihan ketimbang konvensional. Model roller punya kelebihan meminimkan gesekan yang terjadi. Beda dengan pelatuk konvensional yang punya daya friksi sangat tinggi. Itu karena model roller punya part penekan kem berdimensi bola bearing.
Begitunya ketika noken-as berputar menekan pelatuk, maka friksi yang dialami noken-as dan pelatuk jadi minim. “Dan juga, pelatuk lebih ringan dan mudah digerakan,” ungkap Endro yang murah senyum.
Hal ini sangat berbeda dengan tipe konvensional yang berbentuk layaknya sepatu. Ketika kem menekan pelatuk, daya gesek yang dialami lebih hebat. Apalagi, ketika kem sudah mengalami modifikasi di bubungan. Hasilnya kem tidak rata, dengan model roller bisa diatasi.
“Kalau bicara model pelatuk, tentu akan lebih efisien model roller,” tambah Akiang, salah satu mekanik tim Honda Banten Federal Oil yang memakai Honda Supra X 125 buat balap. Itu juga berlaku di balap. Bukan motor harian.
Itu karena model pelatuk roller lebih bersifat mampu mengurangi panas di kepala silinder. Dengan kemampuan itu, tentu mesin nggak gampang overheat. “Apalagi, nggak perlu khawatir kalau oli mesin di kepala silinder berkurang. Kan, panas dan friksi nggak seperti pelatuk biasa,” sebut mekanik yang juga jago bikin klep lebar ini.
Minimnya friksi juga dimiliki pelatuk model sim. “Selain nggak pakai baut dan mur buat penyetel batang klep, kinerjanya juga lebih stabil. Itu karena sim ada di tengah per,” tambah Rainer M. Sitorus, Manajer Teknik PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Makanya teknologi model seperti ini, menurut Rainer banyak diaplikasi di motor kapasitas besar. Macam Kawasaki Ninja 250. Keuntungan lainnya model roller dan sim, nggak cuma nawarin minim panas dan friksi.
Selain usia komponen lebih awet, juga ada pengaruh lain. Pengaruh pada konsumsi bensin. “Tentunya konsumsinya lebih sedikit,” kata Endro lagi. TF: 1. Model roller, efisien BBM dan panas mesin
Setelan Kerenggangan
Bicara kerenggangan klep, umumnya pelatuk klep model roller dan sim bisa lebih rapat ketimbang konvensional. “Tapi, seberapa besar kerenggangannya tergantung dari spek mesin,” bilang Rainer.
Oh ya! Sekadar masukan! Ketika melakukan penyetelan klep, baiknya jangan terlalu rapat. Itu karena ketika mesin panas, baut dan mur penyetel bakal memuai. Karena pemuaian, jika terlalu rapat, maka baut itu bakal menekan lebih ke batang klep.
“Jika dibiarkan, akan berakibat kebocoran kompresi,” bilang Endro. Akhirnya selain kompresi, usia pakai komponen juga bakal berkurang dan boros BBM.
Sistem Kerja Pelatuk
Namanya pelatuk klep, pastinya bekerja setelah digerakan oleh bumbungan noken-as. Ketika kem berputar, rocker-arm bakal mengikuti kinerjanya. Yaitu, naik-turun menekan batang klep.
“Hal, ini terjadi di semua model pelatuk klep. Baik itu konvensional atau di sistem model roller dan sim klep,” kata Endro yang berkantor di Astra Honda Training Center (AHTC) Sunter, Jakarta Utara. I
tu artinya, klep bergerak tergantung dari putaran kem. Tapi, untuk model konvensional atau roller biasanya diaplikasi di motor bertipe mesin SOHC (Single Overhead Chamshaft). Sedang model sim klep, banyak diaplikasi di motor tipe mesin DOHC (Double Overhead Chamshaft).
Khusus model sim yang bukan Surat Izin Mengemudi, bentuk part tidak lagi seperti pelatuk. Melainkan, seperti pil obat (bulat) yang dilindungi topi sim. Sim ini ada di ujung batang klep di tengah per klep. Nantinya, bakal menekan batang klep begitu topi klep ditekan noken-as.
Untuk mengatur celah klep, biasanya dengan mengganti sim ini pakai ukuran beda. Kalau mau lebih rapat pakai sim yang tebal.
Penulis/Foto: otomotifnet.com

Tulisa 3 ( Blok Silinder )


TUGAS TULISAN 3
Blok Silinder
Blok Silinder merupakan inti dari pada mesin, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa blok silinder yang terbuat dari paduan Aluminium. Dengan bahan Aluminium lebih ringan dan meradiasikan panas lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok Silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesindan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak turun-naik. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket . Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk di dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over Head valve). Pada mesin yang modern poros nok berada di dalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperti starter, alternator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping blok silinder.

Tulisan 2 ( Piston )


TUGAS TULISAN 2
Piston
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan piston dalam silinder adalah:
  • Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear).
  • Membuka-tutup jalur aliran.
  • Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
 Piston mesin

http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png
Piston dengan 2 ring kompresi dan 1 ring oli, waktu dikeluarkan dari silinder mesin
Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak adalah bagian (parts) dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui setang piston (connecting rod). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (aluminium alloy).
Ring piston
Ring piston memiliki dua tipe, ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli pada dinding silinder. Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun mengakibatkan performa mesin menurun. Ring oli berfungsi untuk menampung dan membawa oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin empat tak karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping.